Laman

Sabtu, 27 Februari 2010

Purwodadi

Purwodadi, mungkin ini adalah desa ke sekian kalinya yang aku kunjungi di Jawa Tengah. Tidak tahu lagi aku berapa banyak desa yang aku kunjungi dari dataran rendah sampai daerah pegunungan. Aku dengar di daerah Purwodadi ini memasuki peringkat ke dua daerah termiskin di Jawa Tengah. Mungkin memang benar juga, karena kebanyakan aku menemukan sawah, dan hanya ada sedikit usaha mikro seperti kecap yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk setempat. Tapi saya tidak menemukan pabrik. Kalau ada pabrik satu disini pasti kesejahteraan penduduk setempat akan meningkat.
Sengaja aku berkunjung, menginap dan jalan-jalan ditempat ini untuk melepaskan penat dari urusan pekerjaan, kuliah dan organisasi. Walaupun didaerah ini tidak ada yang spesial seperti tempat wisata, tapi kalau daerah ini tenang dan tentram maka itu sudah membawa kesenangan sendiri.

Menatap lembayung di langit Bali
Dan kusadari
Betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
Bebas berandai mengulang waktu
Hingga masih bisa kuraih dirimu
Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
Masa yang telah ku ingkari dan meninggalkanmu
Oh… cinta
Teman yang terhanyut arus waktu
Mekar mendewasa
Masih kusimpan suara tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk
Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan
Semangatmu itu
Oh… jingga
hingga masih bisa kujangkau cahaya senyum yang menyalakan hasrat diriku
bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal
keajaiban in
Oh… mimpi
Andai ada satu cara tuk kembali menatap agung suryamu
Lembayung Bali… *

Walaupun ini adalah lagu sedih, tapi aku begitu menikmati lagu ini sewaktu aku melihat matahari terbenam. Sungguh indah. Kalaupun aku bisa menatap keindahan ini secara berkelanjutan seperti di kota.

* Lembayung Bali—Saras Dewi, ini adalah lagu favoritku sejak aku masih kecil. Kalau kalian suka, kalian bisa cari di internet.

Rabu, 24 Februari 2010

Halycon

Akhirnya aku telah menemukan ketenangan yang kucari, perasaan damai. Banyak nasihat dan hal baru yang kudapat. Aku juga bersyukur karena bisa menemukan semua itu untuk terus memperbaiki diriku supaya tidak perlu lagi kritik diri.

Memahami suatu kejadian sangat sulit kalau hanya memusatkan pikiran pada satu hal saja secara berlebihan sehingga kita tidak bisa melihat seluruhnya dari berbagai sudut pandang. Alangkah baiknya bila membuka hati, pikiran dan membiarkan pikiran bebas mempelajari semuanya sehingga kita bisa memecahakan masalah yang rumit sekalipun tanpa harus menganggap rendah semua orang dan semua masalah yang ada.

Memaknai suatu kejadian itu seperti koin yang memiliki dua sisi. Ada hal baik dibalik yang buruk begitu juga sebaliknya. Apabila kita mendapatkan hal yang buruk, kita harus berpikir positif kenapa mendapatkan hal yang buruk dan bagaiman cara merubahnya seperti marah yang mengandung moral. Tapi apabila kita mendatkan hal yang baik maka kita harus berpikir negatif, apa akibatnya bila kita mendapatkan kebaikan pada diri kita terlebih bila itu adalah suatu pujian. Apabila kita termakan oleh suatu pujian itu seperti racun yang ada pada tubuh.

Aku dan kalian. Kita adalah manusia. Kita adalah ciptaan sempurna karena memiliki akal, pikiran dan perasaan. Menyatukan hati kita, membuka dan menyatukan pikiran untuk memahami, memberi pendapat, kritik dan solusi. Apabila bersatu maka kita kuat, senang dan susah ditanggung bersama. Bahkan kita akan memiliki kekuatan yang kuat untuk melawan musuh dan memenangkannya.

Tapi apabila selalu memandang rendah orang lain karena merasa paling benar, berkuasa dan terkuat tanpa membutuhkan orang lain walaupun itu anak kecil, maka musuh dengan mudahnya menyerang kita karena menemukan pertentangan, kebencian dan kedengkian diantara kita yang membuat kita tidak bisa kompak dan bersatu.

Hidup memiliki penuh warna sehingga kita harus mempelajari semuanya dengan ketulusan tanpa rasa sombong. Sedikit saja kesombongan yang ada pada diri kita, maka hancurlah semuanya. Banyak hal yang kita temukan setiap hari, setiap saat, langkah, ucap, pikiran dan perasaan untuk mempelajari itu semua. Sehingga hidup yang sekali ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan penuh makna tanpa rasa penyesalan pada diri atau orang lain yang kita cinta dan kita sayang.