Laman

Senin, 14 Desember 2009

Musashi Miyamoto

Ketika saya membaca salah satu artikel tentang Musashi milik Amelia Devina, saya teringat waktu kelas X SMA atau kelas 1 SMA yang sering mengendarai sepeda dari rumah menuju Perpustakaan Daerah (Perpusda), salah satu fasilitas yang disediakan pemerintah untuk masyarakat sejauh kurang lebih tiga kilometer untuk membaca berbagai buku yang disediakan dan meminjamnya yang menurutku itu menarik.

Saya sering membaca buku tentang komputer, jurnal ilmiah dan pengetahuan umum untuk menambah wawasan dan pantang membaca novel, karena waktu itu saya selalu menyimpulkan bahwa novel hanya membahas tentang cinta yang isinya mudah saya tebak saat melihat judul atau membaca beberapa halaman dan isinya tidak mendidik sama sekali.

Tapi ada satu kejadian yang membuat saya untuk membaca novel untuk pertama kalinya saat akhir tahun. Saat itu ada pemeriksaan setiap buku disetiap ruangan untuk memeriksa atau meminjam, melainkan hanya bisa mengembalikan buku. Kemudian saya menuju ke internet publik dengan harapan membaca berita dan melakukan kegiatan browsing yang lain untuk menutupi rasa kecewa karena tidak dapat membaca buku. Namun harapan itu sirna karena koneksi internet tersebut bermasalah sehingga saya merasa lebih kecewa dari sebelumnya.

“Jam delapan pagi saya datang kesini jauh dari rumah namun tidak mendapatkan apa-apa!” Itulah perkataan yang aku ingat sampai sekarang dengan perasaan marah didepan cermin kamar mandi.

Setelah itu saya berkeliling untuk menemukan sesuatu yang menarik untuk saya baca. Kemudian saya melihat ruangan yang berisi koran harian, majalah, komik dan novel, salah satu ruangan yang tidak mau saya kunjungi. Dengan iseng saya melihat berbagai judul pada novel yang kebanyakan bertema cinta dan saya melihat buku yang berjudul Musashi Buku Ketiga: Tanah, tetapi saya tidak bisa menemukan edisi pertama dari buku karangan Eiji Yoshikawa. Dengan perasaan terpaksa saya membaca buku ketiga walaupun sudah kusam tapi saya berniat membacanya.

Awal mula saya merasa kesulitan untuk membaca buku itu dilihat dari sisi nama karakter, bahasa penulis dan bahasa masing-masing karakter yang sulit untuk dimengerti. Namun saya tidak ingin menyerah karena saya langsung menyukai buku itu, kemudian saya membayangkan bahwa saya adalah penulisnya, bagaimana pengarang menempatkan pembicaraan antar karakter. Semakin saya membacanya saya semakin tertarik pada buku itu terutama pada karakter Musashi Miyamoto yang terus menjalani Jalan Pedang dan mencari arti hidup yang sebenarnya untuk berusaha lebih baik karena dia selalu merasa belum matang.

Semakin lama saya membacanya, petugas perpustakaan berkata kepadaku, “Maaf, kami sudah mau tutup” Saya terkejut karena tidak mengetahui bahwa hari sudah malam kemudian saya berpikir sejenak bagaimana saya ingin memiliki buku ini. Kemudian saya menemukan ide untuk membeli buku ini dari buku ketiga sampai buku ketujuh, setelah itu saya melakukan negosiasi kepada petugas itu untuk membeli buku Musashi Miyamoto karangan Eiji Yoshikawa dan petugas itu memperbolehkan dengan catatan harga jual setiap buku itu tiga kali lipat dari buku itu karena waktu itu diperbolehkan untuk membeli buku dengan harga tiga kali lipat dan sekarang tidak lagi. Kemudian terjadilah kesepakatan antara kami, setelah saya menerima kwitansi itu, saya mengambil semua buku itu kemudian memasukkanya kedalam tas. Dengan perasaan riang gembira selama bersepeda dan tidak sabar untuk menceritakan semua yang kualami pada hari itu kepada sahabatku bahwa saya sedang gila karena berhasil menemukan novel yang menarik :D

Setelah saya tiba dan menceritakannya kepada sahabatku dengan perasaan yang sangat senang dan seperti orang gila, sahabatku berkata
“Hugeng tenanglah, aku tidak mengerti apa yang kamu mengerti, jadi tenangkan dirimu setelah itu kamu bisa menceritakannya kepadaku semua yang kamu alami hari ini hingga membuatmu merasa gembira”
Kemudian akupun tersenyum dan berusaha menenangkan diri.

Setelah saya menceritakannya, kemudian saya pulang dan melanjutkan membaca buku itu sampai pagi dan membacanya sampai terakhir Buku Ketujuh: Cahaya Sempurna dan terus membacanya berulang-ulang sampai saya kuliah ini pada semester tiga. Saya sempat membaca ulasan tentang Musahi Miyamoto di situs Wikipedia dan menemukan buku yang sempat ditulis Musashi Miyamoto, yaitu Buku Lima Cincin dalam bahasa Inggris. Kalian bisa mengunduhnya melalui tautan yang saya siapkan kepada kalian. Buku ini sangat menarik karena dapat membantu mengubah cara berpikir kita. Dan saya akan sangat merasa senang bila kalian membantu menerjemahkannya kemudian menyebarkannya kepada keluarga atau teman kalian untuk mendapatkan manfaat dari buku karangan Musashi Miyamoto.

Ada beberapa hal yang membuat saya tertarik hingga sekarang pada buku Musashi karangan Eiji Yoshikawa, yaitu:

Ketika Sado membaca jawaban Musashi, rasa lega menghiasi wajahnya. Surat itu menyatakan:

Saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas tawaran Bapak berupa perahu untuk membawa saya ke Funashima. Saya merasa tidak pantas menerima kehormatan seperti itu. Selain itu, saya merasa bahwa saya tidak bisa menerimanya. Saya harap Bapak mempertimbangkan sendiri. Kojiro dan saya berhadapan sebagai lawan, dan ia menggunakan perahu yang disediakan oleh Yang Dipertuan Tadatoshi. Kalau saya pergi ke sana dengan perahu Bapak, akan kelihatan Bapak melawan Yang Dipertuan. Saya pikir tidak pada tempatnya kalau Bapak melakukan sesuatu atas nama saya.
Mestinya saya sampaikan hal ini sebelumnya, tetapi saya memang menahan diri, karena tahu Bapak akan berkeras membantu saya. Daripada melibatkan Bapak, lebih baik saya tinggal di rumah Tarozaemon. Saya akan menggunakan slaah satu perahunya untuk pergi ke Funashima, pada waktu yang menurut saya tepat. Tentang itu Bapak boleh merasa yakin.

Sado begitu terkesan, hingga ia pandangi tulisan itu beberapa waktu lamanya tanpa berkata-kata. Surat itu baik, rendah hati, penuh pertimbangan, penuh tenggang rasa, dan kini ia merasa malu, karena pada hari sebelumnya demikian gelisah.

Lalu ada hal yang membuat saya terkesan dan saya selalu mencontohnya arti dari makna yang ada, yaitu ketika Tarozaemon meminta Musashi untuk membuat lukisan sebelum dia berangkat untuk melawan Sasaki Kojiro.

Musashi berlutut diam seakan bersemadi. Disampingnya terletak kuas, kotak tinta, dan tabung kuas. Satu lukisan sudah diselesaikannya—seekor burung bangau di bawah pohon dedalu. Kertas dihadapannya kini masih kosong. Ia sedang menimbang-nimbang, apa yang akan dilukiskannya. Atau lebih tepat, diam-diam ia sedang mencoba menempatkan diri dalam kerangka pikiran yang benar. Ini penting, sebelum ia dapat membayangkan lukisan itu, atau mengetahui teknik yang akan dipergunakannya.

Ia pandang kertas putih itu sebagai alam semesta kehampaan. Satu guratan saja akan menampilkan kehadiran di dalamnya. Sebetulnya ia dapat membangkitkan hujan atau angin sekehendaknya, tetapi apa pun yang digambarnya, hatinya akan abadi tertinggal dalam lukisan itu. Jika hatinya ternoda, maka lukisan akan ternoda, kalau hatinya lesu, demikian jugalah jadinya lukisan. Kalau ia mencoba memamerkan keterampilan semata, maka ia takkan dapat disembunyikannya. Tubuh manusia melayu, tapi tinta hidup terus. Gambaran hatinya akan terus bernapas, sesudah ia sendiri tiada.

Rabu, 09 Desember 2009

Mari menggunakan browser Safari


Tanyakan pada temanmu, "Apakah kamu tahu browser Safari?" Mungkin yang ada dipikiran mereka adalah berkaitan dengan Operating System keluaran Apple yang hanya bisa dipakai pada Operating System tersebut. Sebenarnya sejak tahun 2007 browser keluaran Apple ini sudah bisa digunakan pada platform Windows sehingga kita bisa mengunduhnya dan menggunakannya dengan leluasa.

Mungkin kalian tidak mau mencoba browser Safari karena sudah setia menggunakan browser yang kalian pilih. Namun apa salahnya jika kalian mencobanya, saya jamin kalian akan merasa puas pada kecepatan dan kestabilan yang dimiliki tidak seperti browser Mozilla atau Opera atau Google Chrome yang terkadang tidak stabil saat kita menggunakannya terlebih kalau kita membuka tab yang banyak jumlahnya.

Ringan, cepat, indah, stabil dan keamanan yang baik menjadi salah satu keuntungan pada browser Safari. Tapi ada kekurangan tersendiri pada browser ini, yaitu plugin yang tidak sebanyak pada browser Mozilla dan minimnya fitur. Tapi ini semua tetap pada pilihan kalian, apakah ingin melakukan kegiatan browsing yang aman, cepat dan stabil atau untuk bermain game App seperti yang terdapat pada Facebook.

Kalau kalian ingin menggunakan browser safari sebagai private tour kalian untuk kegiatan browsing, kalian bisa mengunduhnya pada situs Apple kemudian mengetikkan kata kuncinya pada bagian search atau mengunduhnya secara langsung di sini.

Kalian jangan takut untuk membuka tautan pada catatan ini. Karena aku jamin aku tidak menambahkan rootkit atau threat atau malware untuk kegiatan hacking seperti yang aku lakuin. Dijamin aman, Karena namanya juga berbagi ilmu. :D. Saat aku menunjungi situs Apple lalu melakukan copy link masih versi yang kulhat itu 3.2.3, kalau kalian membaca satu minggu setelah ini diterbitkan, sebaiknya anda mengunjungi situs Apple. Siapa tahu ada versi yang terbaru

Senin, 07 Desember 2009

Catatan dibawah atap

Sahabat, bagaimana kabarmu hari ini? Merupakan hal yang bahagia bila kalian merasa sehat dan selalu terjaga dengan baik dimanapun kalian berada. Tawa, bahagia,senang, mandiri, ketekunan serta tanggung jawab membawa perasaan yang baik kepada diri kita yang membuat perubahan yang berarti dilingkungan kita.

Sebelum saya menulis catatan ini, saya teringat masa kecil yang menyenangi permainan yoyo, sebuah permainan berbentuk dua lingkaran yang saling terhubung dan ditengahnya terdapat tali dengan ukuran panjang tertentu kemudian pada ujung tali kita hubungkan pada jari telunjuk atau tengah kemudian kita ayunkan.

Sampai saat ini masih saya mainkan bahkan hingga menulis catatan ini saya menulisnya sambil bermain yoyo, bahkan hingga menulis catatan ini saya melakukannya sambil bermain yoyo. Bukan karena saya memiliki jiwa anak-anak, tetapi ini merupakan hobi yang menyenngkan bagiku walaupun sampai saat ini saya masih bermain biasa saja tidak seperti seorang professional yang memainkannya dengan berbagai variasi.

Lalu, hobi apa yang masih kalian lakukan sampai saat ini? Saya merasa senang bila kalian mau meluangkan waktu untuk menceritakannya kepadaku sehingga kita bisa berbagi cerita bersama. Mungkin ada berbagai hal yang sudah kita tinggalkan seiring berjalannya waktu karena umur kita yang kian bertambah untuk merencanakan masa depan yang cerah untuk hidup bahagia.

Banyak sekali perubahan disekitar kita serta dunia yang membuat diri kita ikut melakkukan perubahan supaya kita tidak tertinggal oleh perubahan dengan cara tindakan yang kita lakukan untuk berubah bukan dari cara bicara tanpa melakukan apa-apa.

Berbagai cara yang kkita lakukan untuk membuat diri kita lebih baik ada banyak sekali yang dimulai dari kita sendiri seperti ketekunan, keuletan, kesabaran, tanggung jawab serta cara berpikir yang cerdas. Biasanya kita melakukan itu cuma melalui belajar dari sesuatu saat kita melakukan kegiatan yang ada pada tugas kuliah, organisasi, kegiatan sosial dan pekerjaan dimana kita bisa menbamgil setiap pelajaran yang berharga walaupun dari setiap kegiatan itu ada beberapa hal yang tida menyenangkan. Tetapi itu bisa membuat diri kita lebih kuat untuk menghadapi setiap masalah yang kita lalui tanpa rasa sedih dan dapat menyelesaikannya dengan pikiran jernih karena kita sudah biasa menghadapinya.

Jika kita merasa sedih, maka tegarkanlah diri kita untuk melupakan kesedihan itu dan pikirkanlah orang lain yang kesedihannya melebihi kita namun dia bisa tegar dan kuat untuk menutupi kesedihan, kekurangan dan kelemahannya itu karena dia ingin berubah lebih baik tanpa keluhan. Namun jangan sampai terperangkap oleh segala kesenangan yang ada karena itu dapat membuat kita lemah dan sombong terhadap teman dan lingkungan sekitar kita, dan itu berbahaya karena mampu melupakan segala hal.

Interaksi sosial pada keluarga dan teman sangat penting untuk saling berbagi cerita, pengalaman dan kesedihan kemudian kita memilihnya mana yang baik dan mana yang buruk untuk kita ambil sebagai pelajaran.

Sahabat, saya ulangi lagi, saya akan merasa senang bila kalian hendak berbagai cerita dengan saya dan yang lainnya untuk kita ambil pelajaran dari setiap ceita kalian. Saya menunggu cerita kalian.