Laman

Kamis, 08 Maret 2012

Suatu Sore di Masjid Agung Jawa Tengah

Aku duduk disini, mengetik, namun pandanganku tidak tertuju pada laptop. Terus melihat kedepan melihat rintik-rintik hujan. Aku bersandar di pintu, ingin sekali menikmati secangkir kopi dan menghisap rokok, tapi aku puasa dan aku tahu aku tidak bisa. Entah kenapa cuaca hari ini sangat mendukung untuk menulis pada blog ini, sedikit inspirasi tapi cukup untuk menuangkan pikiranku.
Kalau aku lihat sekilas, arsitektur Masjid Agung sedikit meniru arsitektur orang-orang mesir kuno. Terutama 25 tiang yang berdiri tegak yang menggambarkan 25 nabi dan rasul. Entahlah siapa yang mendesain, dan apa makna sesungguhnya aku tidak perlu tahu karena tempat ini adalah tempat ibadah walaupun ada yang berkunjung dengan maksud wisata.
Kalau kalian masuk ke masjid ini dan anda berjalan lurus kemudian melihat kiri, kalian akan melihat butik dan aksesori yang dijual untuk tamu, dan ada tempat penginapan untuk tamu. Tapi aku tidak tahu persis berapa tarifnya.Dan disini ada juga ruang bacaan, tapi aku belum pernah masuk ke dalam sana, isinya pun aku tidak tahu. Apabila kalian ingin menaiki menara Masjid Agung, cukuplah kalian membayar uang tiket sebesar Rp 5000,00 untuk bisa naik keatas dan kembali kebawah. Kalau tidak salah diatas ada warung makan, tapi mungkin saja tidak buka pada malam hari, karena aku biasa naik pada malam hari.
Pada hari-hari tertentu terutama sebelum puasa, biasanya akan dibuka porseni untuk penjualan macam jajanan dan aksesoris seperti pasar malam. Tapi yang biasa mengikuti porseni itu adalah kalangan pedagang biasa dan mahasiswa. Hanya terlihat satu atau dua dari perusahaan lain yang memberi sponsor pada kegiatan seperti itu. 
Badan pegal-pegal, aku tahu sudah waktunya aku berhenti, sampai jumpa dilain waktu teman. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar :)